Ruang terbuka hijau atau yang sering disebut taman memegang peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Taman bukan hanya sekadar tempat untuk bermain, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran yang efektif bagi para siswa.
Menurut Prof. Dr. Ir. Tazar Marta Diraja, seorang pakar arsitektur lansekap dari Institut Pertanian Bogor (IPB), ruang terbuka hijau seperti taman dapat memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan intelektual dan emosional siswa. Dalam sebuah penelitiannya, beliau menemukan bahwa siswa yang memiliki akses ke taman cenderung memiliki tingkat konsentrasi yang lebih baik daripada siswa yang tidak memiliki akses tersebut.
Taman juga dapat menjadi tempat untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi siswa. Dengan bermain di taman, siswa dapat belajar tentang berbagai hal secara langsung, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. Maria Montessori, seorang ahli pendidikan asal Italia, yang mengatakan bahwa anak-anak belajar melalui pengalaman langsung dengan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, taman juga dapat menjadi tempat untuk mengajarkan siswa tentang kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan menjaga kebersihan taman, siswa akan belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sejak dini. Hal ini sejalan dengan program Sekolah Adiwiyata yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengajak sekolah-sekolah di Indonesia untuk peduli terhadap lingkungan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ruang terbuka hijau atau taman memegang peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Melalui taman, siswa dapat belajar dengan lebih efektif, kreatif, dan juga peduli terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting bagi setiap sekolah untuk memiliki taman yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi para siswa.